Jumat, 19 Desember 2014

Musibah Sebagai Solusi dari Allah

Suatu ketika sebuah kapal laut terhempas ombak kemudian menabrak batu karang dan hancur berkeping-keping. Hampir semua penumpang kapal tak tertolong nyawanya, kecuali seorang wanita separuh baya yang akhirnya terdampar di sebuah pulau kecil tak berpenghuni. Setiap hari ia berdoa mengharapkan pertolongan, tetapi tak ada satu pun kapal yang datang.

Setelah lelah menanti pertolongan yang tak kunjung datang, ia kemudian membangun sebuah pondok kecil dari kayu-kayu yang hanyut untuk berteduh dan menyambung nyawa. Suatu hari, setelah mencari makanan, ia pulang dan mendapati pondok kecilnya telah rata dengan tanah, habis terbakar. Ia berdiri terpaku diliputi perasaan sedih tak terkira. Ia pun kehilangan kesabarannya, putus asa dan protes kepada Allah. Ia berkata, "Ya Allah, sungguh Engkau tega berbuat demikian kepadaku. Gubuk satu-satunya, tempat bernaungku di kesunyian pulau ini pun Engkau izinkan terbakar habis..."

Malam itu ia tidur beratapkan langit dan berlenterakan bintang-bintang malam. Keesokan harinya, saat terbangun dari tidurnya, ia sangat terkejut karena ia mendengar suara kapan yang mendekati daratan. Ternyata kapal itu datang untuk menolongnya.

"Bagaimana kalian tahu aku berada di pulau ini?"
tanyanya kepada para penolong.

"Kami melihat asap yang kau kirimkan," jawab mereka.

Ternyata justru terbakarnya gubuk satu-satunya tempat bernaung wanita tersebut yang menjadi penyebab datangnya pertolongan Allah. Seandainya gubuk itu tidak terbakar, maka mungkin ia tidak akan tertolong dan tinggal di pulau itu sendirian.

Kita sebagai hamba, sudah seharusnya kita berpikir positif dan berprasangka baik kepada Allah atas musibah yang menimpa diri kita.

Sumber: 
SYUKUR
Bahagia Tanpa Henti
Oleh: Habib Naufal Bin Muhammad Alaydrus
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar